Antara Akademik dan Attitude

Berbicara hasil belajar atau rapor, selalu identik dengan nilai akademik. Meskipun di dalam rapor sebenarnya tidak hanya ada nilai akademik saja. Ada nilai sikap atau karakter juga yang tercantum di rapor. Hal tersebut kadang membuat kita lebih fokus untuk memperhatikan nilai akademik tersebut, padahal ada hal lain yang tidak kalah penting dari sekedar nilai akademik, yaitu attitude atau dalam kurikulum 13 dikenal dengan penilaian sikap.

Attitude adalah akhlak, adab, budi pekerti, atau sopan santun. Fenomena yang ada sekarang adalah banyak siswa yang memiliki attitude kurang baik. Terbukti, tidak jarang terdengar kalimat kasar yang diucapkan siswa meskipun itu di dalam kelas. Selain kata-kata yang kasar, siswa abai dengan adab terhadap gurunya. Berbicara dengan bahasa yang tidak formal, bahkan dengan bahasa “ngoko” seakan sedang berbicara dengan teman sebayanya. Saat berpapasan dengan guru, hanya guru yang dikenal yang disapa. Padahal masih di lingkungan sekolah, tidak mungkin tidak tahu kalau guru lain tersebut juga merupakan guru di SMK Punggelan juga, apalagi kalau berjumpa di luar sekolah alih-alih menyapa, biasanya justru malah buang muka dan menghindar.

Perlu disadari oleh kita semua, kesuksesan itu tidak hanya ditentukan oleh nilai akademik atau bahasa lainnya IQ, kecerdasan intelektual. Ada faktor kecerdasan lain yang justru berperan penting juga dalam menentukkan kesuksesan, yaitu peran ESQ. Kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual. Emosi menggambarkan bagaimana akhlak atau adab kita terhadap sesama (hablu minannas), hubungan kita dengan sesama manusia. Cara kita berkomunikasi dan berinteraks dengan orang lain perlu diperhatikan. Hubungan dengan guru, hubungan dengan teman, hubungan dengan orang tua, saudara dan masyarakat menjadi sesuatu hal yang sangat penting untuk kita perhatikan. Bahkan di dunia kerja sekalipun, yang namanya softskill (karakter), bisa menjadi pertimbangan utama orang tersebut diterima di dunia kerja atau tidak. Itu artinya attitude berperan penting dalam kesuksesan.

Kesadaran spiritual pun sangat layak untuk mendapatkan perhatian besar dari kita semua. Kecerdasan spiritual menggambarkan hubungan kita dengan Alloh SWT. Ini yang paling penting, menjalin hubungan baik dengan Sang Pencipta agar saat kita meminta sesuatu yang sangat diinginkan, Alloh SWT akan segera mengabulkan. Karena kesuksesan yang paling hakiki adalah ketika kita mampu menapakkan kaki di surga-Nya. Bahkan dalam banyak kajian dijelaskan “Barangsiapa mengutamakan akhirat, maka dunia akan mengikuti”. Hal tersebut akan terbukti atau tidak tergantung keyakinan, keimanan kita terhadap apa yang di firmankan Alloh SWT melalui RasulNya dan dikabarkan kepada kita melalui para pewarisnya.

Bukan berarti mengenyampingkan nilai akademik. Namun, alangkah baiknya jika kita mulai untuk memperhatikan dua kecerdasan lain yang mempengaruhi kesuksesan tersebut. Sebagai guru, jangan hanya fokus di nilai akademik tetapi juga membimbing siswa agar memiliki attitude baik, akhlakul   karimah dan selalu mengingatkan mereka untuk menjalankan ibadah dengan baik, supaya ketika lulus dari SMK tidak hanya mendapat rapor dan ijazah namun juga mendapatkan bekal untuk kehidupan di masyarakat dan menyiapkan bekal untuk kehidupan akhirat. Jangan lelah untuk mengingartkan siswa-siswi kita menjalankan sholat.

Siswa-siswi SMKN 1 Punggelan, belajarlah dengan sungguh-sungguh. Tidak hanya belajar ilmu dunia namun belajarlah juga ilmu untuk bekal kehidupan di masyarakat dan di akhirat. Perbaiki attitude, adab, budi pekerti dan spiritualnya. Jaga lisanmu dari kata-kata kasar yang tidak layak diucapkan seorang pelajar. Sapalah Bapak/Ibu guru meskipun tidak mengajar kalian di kelas. Jika malu untuk menyapa dan menjabat tangan, cukuplah berikan senyuman termanis yang kalian miliki. Semoga kesuksesan selalu mengiringi hidup kalian baik di dunia maupun akhirat. Aamiin.